SELAMAT DATANG DI BLOG CAH SEMAR - NGELOWETAN MIJEN,DEMAK

Jumat, 09 Maret 2012

Ibuku Inspirasiku


Ibuku Adalah Batas Logikaku
Ibuku Adalah Buku Kehidupan
Ibuku Adalah Perempuan Tertangguh
Ibuku Adalah Cawan Cinta Yang Tak Habis Kureguk
Ibuku Adalah Setiap Tarikan Nafasku
Ibuku Adalah Pembelajar Kehidupan Ulung
Ibuku Adalah... Dia Tak Terdefinisikan !

"topeng dari kebohongan"

“topeng dari kebohongan”
aku bukan lah aku
aku
adalah dunia palsuku
topeng lah yang ku pakai untuk menutupi siapa aku
ku cipta cerita di atas kertas dunia ku dan mereka percaya aku
aku adalah kebohongan itu
kebohongan hidupku
aku tak ingin terus berlari dan bersembunyi di dunia palsu ku
aku ingin mereka tau siapa aku
dan ingin ku lepas topengku
namun aku adalah debu
debu yang tertiup angin dan berlalu
aku adalah kebohongan karena kegagalan hidupku
aku adalah kegagaln itu
tp mereka tak ingin melihat dan menerima kegagalan ku
maka aku pakai topeng keberhasilan hidup ku,
namun ini palsu.. bukan aku..
maaf’kan aku dgn topeng palsuku.

PUJA PUJI UNTUK DIA

PUJA PUJI UNTUK DIA


Aku mencintainya, sungguh sangat mencintainya
Bila antara dia dan aku dibangun hijab, aku pasti sedih
Bila antara dia dan aku digali sebuah jurang, aku pasti jatuh
Bila antara dia dan aku  tumbuh belantara, aku pasti tersesat.
Aku merasa sepi….Tak ada tawa, hanya kebosanan
Tak ada percaya diri, hanya kebingungan
Rasanya aku takkan dapat berdiri tanpa uluran tangannya
Mungkin dialah karunia terbesar yang diberikan Tuhan padaku
Mungkinkah juga dia berpikir demikian ?
Atau cintaku bertepuk sebelah tangan ?
Beberapa orang berkata darah lebih kental dari air
Tapi air ini bahkan lebih merah daripada darah
Apakah dia juga menganggapku sebagai darahnya ?
Atau hanya sebagai air comberan ?
Aku selalu memandangnya sebagai sebatang padi
Apakah dia memandangku sebagai padi ? pasti tidak
Atau mungkin dia memandangku sebagai benalu ?
            Ah….. tidak !
            Bagaimana mungkin aku berpikir dia akan berpikir seperti yang kupikirkan
            Padahal aku begitu mencintainya
Begitu mengaguminya…..
Dia idolaku, bahkan melebihi Madonna
Bahkan aku rela menjadi bayangannya
Di mataku dia begitu mulia
Bahkan lebih suci dari seorang wali
Dia selalu memperlihatkan keajaiban kepadaku,
Dia juga yang meniupkan semangat kepadaku,
Dia yang selalu ada untukku, kapan dan di mana pun
Ketika orang-orang meragukanku, dia mendukungku
Dan ketika orang-orang berusaha menjatuhkanku
Dia menarikku sambil berkata “pegang tanganku”
Namun uluran tangan itu justru tak pernah kulepas
Seakan aku telah dimanjakan dan terperangkap dalam ketidakberdayaan
Bila nanti aku sudah tua, berkeriput dan ompong
Aku ingin dia dan aku tetap seperti ini
Aku ingin cintaku tak berubah padanya
Walau nanti banyak yang meminta cintaku
Namun untuk dia selalu kusediakan ruang
Yang selalu kubersihkan dan kurapikan
Agar dia betah bersamaku.
Hmmmmm….. apakah ini tidak terlalu berlebihan ? sepertinya tidak!


                                          by maulana lana